Orang Australia sering banget minta maaf.
Sebagai orang Indonesia saya terkejut. Bukannya saya mau bilang bahwa orang Indonesia itu jarang minta maaf, tapi serius deh, orang Ostrali betul-betul mengucapkan sorry untuk banyak hal. Dari salah yang betul-betul salah (apalah) kayak gak sengaja nubruk orang pake troli belanja di supermarket, sampe salah-salah yang sebetulnya gak bisa dibilang salah juga, rasanya gak afdol kalo gak bilang "Sorry". Bahkan, seandainya ada orang yang mau lewat terus bilang excuse me, kita juga wajib jawab itu pake "oh, sorry". Saya udah denger banyak banget sorry di semua tempat. Dari pelanggan restoran yang minta diambilin kecap asin sampe kasir supermarket berwajah Asia+bule yang gak sengaja melihat pricetag jaket saya yang belum dicopot (ngggggg.....)
Yang unik dari sebuah sorry mungkin bukan sorry nya, tapi responnya. Sebagaimana keunikan down under lainnya, cara orang menjawab sorry di sini beda sekali sama apa yang sudah kita pelajari di sekolah/kampus/buku/televisi.
It's fine
It's ok
It's alright
Don't worry about that
Tapi bukan: bukan itu semua.
Di sini mereka akan menjawab "No, you're right".
Awalnya saya pikir mereka ngomong "You're alright" sebagaimana cara orang Inggris merespon permintaan maaf (coba baca ini). Eh tapi setelah saya dengarkan dengan seksama (gak cuman dengerin sih, saya kan bolot. Saya juga baca artikel ini), ternyata emang bener you're right. Entah yang ngomong gak bener-bener salah atau emang guilty AF, jawaban umum untuk sebuah kata maaf adalah "you're right".
Saya juga denger beberapa variasi sih, sebangsa "don't worry" atau "nah, it's fine", tapi itu jaraaang banget. Malah mungkin cuman dua variasi itu yang saya denger sejauh ini. Mana dua-duanya diucapkan oleh teman saya yang orang Tiongkok dan bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu mereka. Jadi ya gitu deh, lama-lama saya jadi ikut-ikutan juga ngomong you're right kalo dimintain maaf sama orang.
Mungkin agak aneh ya bagi kita untuk mendengar bahwa ucapan minta maaf direspon dengan "Ah gak kok, kamu bener." Di mana-mana kalo ada yang minta maaf ya direstui permintaan maafnya hehehe. Tapi ya siapalah kita untuk menilai? Semua bahasa emang bersifat suka-suka aja. Lagipula, bahasa Inggris bukan bahasa pertama kita juga, ngapain juga kan kita mengkritisi cara penuturnya berbicara. Ibaratnya nih, masa kita mau dibilang aneh sama bule gara-gara kalo ada yang bilang "terima kasih", respon kita cuman diem cengar-cengir? (true story, sering terjadi kalo saya bilang makasih ke embak-embak kasir tempat makan di Malang).
Lah makin panjang dan gak jelas aja ya pos ini. Oh.. I'm sorry for this.
(No, you're right)
No comments:
Post a Comment